BLITAR - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dispedagin), Dinas Koperasi Pemerintah Kota Blitar gandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Blitar laksanaan operasi pasar murah bagi masyarakat dan UMKM di kota Blitar.
Pelaksanan operasi pasar dihadiri Kepala Dinas Koperasi Kota Blitar Juyanto, untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Ada lima tempat pelaksanaan operasi pasar terhadap minyak goreng yaitu, Pasar Dimoro, PIPP, Kantor Kelurahan Gedog, Kantor Kecamatan Sukorejo dan Pasar Templek.
Baca juga:
Muhaimin Iskandar Dukung Kripto Kena Pajak
|
Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Juyanto menjelaskan, operasi pasar kali ini Disperindag menyediakan 10.000 liter minyak goreng. Dengan alokasi masing masing tempat 2000 liter dan untuk UKM disediakan 180 liter dalam bentuk kemasan 18 liter.
"Sedangkan harga dipatok 13.500/ liter dan dibantu subsidi 1000/ liter dari BAZNAS kota Blitar. Masyarakat tinggal membayar 12.500/ liter, adapun persyaratan yang harus disiapkan yaitu fotocopy KTP dan masing masing maksimal 2 liter, " terangnya, Rabu (02/03/2021).
Operasi minyak goreng menurut Juyanto akan terus dilaksanakan sampai harga minyak stabil. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyuplai minyak goreng dari Sidoarjo. Terkait stok minyak goreng aman.
Dalam operasi berikutnya kata Juwianto, Pemkot Blitar menunggu jadwal dengan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Untuk UKM dan warga kota difokuskan di PIPP sedangkan di pasar Dimoro dan pasar Templek sifatnya umum, jadi tidak memandang domisili warga tersebut.
"Tujuan dari pasar murah hari ini untuk membantu warga karena saat ini kesulitan membeli minyak goreng sebab, ada kelangkaan di pasar. Operasi pasar ini diharapkan bisa menstabilkan harga minyak di masyarakat, " papar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Blitar.
Dirinya menceritakan, dulu leluhur kita membuat minyak dari santan kelapa, lalu digoreng sampai berubah jadi minyak. Sehingga tidak panik kalau minyak goreng itu langka dipasaran.
"Kedepan saya berharap masyarakat bisa belajar dari leluhur kita yang bisa membuat minyak sendiri. Jangan sampai mengantungkan pada minyak hasil olahan pabrik, " harap Juyanto. (Kmf/Tn)